Pemalsuan oli akhir-akhir ini dalam taraf yang mengkhawatirkan.Pasalnya hal seperti ini dibuat dengan cara mengoplos bahan-bahan kimia yang kemudian dicampurkan dengan oli bekas.Bahan-bahan baku dan kimia yang sering dicampurkan diantaranya RPO (rubber processing oil), P7, P5, dan ACO.
RPO sendiri merupakan bahan campuran untuk proses pembuatan ban, terutama untuk proses vulkanisir.Sedangkan P7 dan P5 merupakan zat kimia pewarna yang dapat memberikan warna bening (kecoklat-coklatan) dan sifatnya mudah berkarat.Sedangkan ACO adalah istilah kimia atau istilah lain yang kerap diberikan untuk oli bekas.
Dengan sifat-sifat yang terkandung seperti itu, tentu saja oli tiruan alias palsu sangat membahayakan bila digunakan untuk melumasi mesin kendaraan.Komponen mesin seperti piston dan ring-nya, nokken as, poros engkol, rantai mesin,kruk as, katup ,dan komponen lainnya bukan malah mendapatkan pelumasan, akan tetapi malah dirusak.Karena kadar kekentalan yang di kandung oli tiruan ini tidaklah sama dengan kadar kekentalan dari oli asli.Hal ini menyebabkan besarnya gesekan antar komponen mesin yang terbuat dari bahan logam.
Karena oli tiruan tidak bisa melindungi pori-pori dari bahan logam komponen mesin, dan memperkecil gesekan, maka lambat laun tingkat keausan dari komponen mesin akan cepat sekali.Gejala kerusakan ini bisa di deteksi dengan cara mendengarkan bunyi mesin saat bekerja.Selain menimbulkan bunyi suara yang lebih berisik, getarannya juga terasa besar.
Hal yang sama tentu saja juga akan terjadi pada sistem penggerak gigi transmisi dan kopling.Komponen ini juga akan lebih cepat aus/habis.Dan juga akan berpengaruh pada mesin yang cepat panas dan lebih panas suhunya, serta tidak bertenaga.Selain juga menimbulkan bunyi yang berisik atau kasar.Hal ini bisa terjadi dalam waktu singkat, terutama setelah oli di ganti.
RPO sendiri merupakan bahan campuran untuk proses pembuatan ban, terutama untuk proses vulkanisir.Sedangkan P7 dan P5 merupakan zat kimia pewarna yang dapat memberikan warna bening (kecoklat-coklatan) dan sifatnya mudah berkarat.Sedangkan ACO adalah istilah kimia atau istilah lain yang kerap diberikan untuk oli bekas.
Dengan sifat-sifat yang terkandung seperti itu, tentu saja oli tiruan alias palsu sangat membahayakan bila digunakan untuk melumasi mesin kendaraan.Komponen mesin seperti piston dan ring-nya, nokken as, poros engkol, rantai mesin,kruk as, katup ,dan komponen lainnya bukan malah mendapatkan pelumasan, akan tetapi malah dirusak.Karena kadar kekentalan yang di kandung oli tiruan ini tidaklah sama dengan kadar kekentalan dari oli asli.Hal ini menyebabkan besarnya gesekan antar komponen mesin yang terbuat dari bahan logam.
Karena oli tiruan tidak bisa melindungi pori-pori dari bahan logam komponen mesin, dan memperkecil gesekan, maka lambat laun tingkat keausan dari komponen mesin akan cepat sekali.Gejala kerusakan ini bisa di deteksi dengan cara mendengarkan bunyi mesin saat bekerja.Selain menimbulkan bunyi suara yang lebih berisik, getarannya juga terasa besar.
Hal yang sama tentu saja juga akan terjadi pada sistem penggerak gigi transmisi dan kopling.Komponen ini juga akan lebih cepat aus/habis.Dan juga akan berpengaruh pada mesin yang cepat panas dan lebih panas suhunya, serta tidak bertenaga.Selain juga menimbulkan bunyi yang berisik atau kasar.Hal ini bisa terjadi dalam waktu singkat, terutama setelah oli di ganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar